Ahad 03 Mar 2013 16:29 WIB

Jelang Pemilu 2014, 500 Siswa SMA Belajar Politik di UI

Rep: Fenny Melisa/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --  Sebanyak 500 siswa SMA se-Jabodetabek mengikuti pendidikan politik di Universitas Indonesia (UI) yang diselenggarakan Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI Ahad (3/3).

Koordinator Uni-Link CEPP FISIP UI, Fikri Tamau menuturkan ratusan siswa SMA yang pada 2014 mendatang akan melakukan aktifitas politik pertama mereka dengan memilih presiden dan wakil presiden ini perlu diperkenalkan dengan sistem politik Indonesia. 

"Ratusan siswa SMA ini diperkenalkan dengan pendidikan politik melalui 9 booth yang kami sediakan. Di antaranya tentang apa itu politik? Apa itu demokrasi? Apa itu pemilu? Apa pentingnya pemilu? mengapa harus memilih? Siapa yang harus dipilih? Bagaimana setelah memilih? Penjelasan kepada peserta pemilih muda bagaimana cara memilih di TPS agar kertas suara dapat dihitung," ujar Fikri menguraikan.

Setiap booth, lanjut Fikri, disediakan tutor dari mahasiswa sarjana dan pascasarjana UI, yang mempresentasikan penjelasan mengenai pendidikan politik tersebut menggunakan kartu-kartu. "Tentunya menggunakan bahasa yang familiar dengan anak muda," ujar Fikri.

Mengusung tema Pendidikan Pemilih Muda, CEPP FISIP UI juga  mengajak para pemilih muda untuk berdialog bersama sejumlah perwakilan partai politik, Banwaslu dan KPU.

"Dalam kesempatan ini juga akan ada Peresmian twitter dan facebook Pendidikan Pemilih Muda, Rock The Vote Indonesia, serta website CEPP FISIP Universitas Indonesia yang juga berjejaring di 37 Universitas se Indonesia, juga launching Program Pendidikan Pemilih Muda Indonesia," tutur Fikri.

Fikri berharap dengan pemberian pendidikan politik, demokrasi, dan pemilu bagi pemilih muda di Indonesia, gerakan pemilih yang cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara akan terbangun.

Apalagi, Fikri mengungkapkan, pemilih muda Indonesia yang akan berpartisipasi pada Pemilu 2014 diperkirakan berjumlah sekitar 50-an juta orang dengan rata-rata berusia 17-23 tahun dan berpendidikan minimal SMA. "Pemilih muda adalah masa sepan demokrasi Indonesia," kata Fikri.

Karena itu, Fikri menambahkan, Program Pendidikan Pemilih Muda CEPP FISIP UI  sebagai ikhtiar untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.

"Dengan mempertimbangkan kondisi sistem politik Indonesia yang full competition, full participation di mana tidak boleh ada warga negara dewasa yang dipinggirkan dalam proses politik dan warga negara perempuan sering kali dipinggirkan dalam proses politik, civil and political liberties, kebebasan civil society, kebebasan pers, dan kebebasan membentuk organisasi," tutur Fikri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement