Sabtu 02 Mar 2013 20:40 WIB

Pengunjung Habiskan Jutaan Rupiah di Islamic Book Fair

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Pengunjung melihat-lihat buku disalah satu stand penerbit peserta Islamic Book Fair ke-12 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (1/3).  (Republika/Prayogi)
Pengunjung melihat-lihat buku disalah satu stand penerbit peserta Islamic Book Fair ke-12 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (1/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Istora Senayan dipadati ribuan pengunjung sejak pagi, Sabtu (2/3). Mereka menghadiri Islamic Book Fair (IBF) 2013. 

Khalifah, salah satu pengunjung mengaku sengaja datang ke IBF demi memburu buku-buku yang sedang diskon. Menurut dia, ini adalah kali ketiga ia mengunjungi IBF. Selain buku, barang lain yang ia tuju adalah Alquran. 

"Ya kira-kira sudah habis Rp 500 ribu," ujar dia sambil menenteng tiga kantong plastik berwarna hijau yang sudah penuh dengan buku hasil buruan.

Pengunjung lainnya, Yayuk bahkan mengaku telah menghabiskan lebih dari satu juta rupiah pada kunjungannya ke IBF kali ini. Wanita asal Bekasi ini memang tak hanya membeli buku. 

Ia yang datang dengan keluarga juga memborong busana muslim. "Bagusnya sih IBF bisa diadakan lebih sering," papar dia.

Habibah, pengunjung asal Depok mengaku juga mengaku telah menghabiskan satu juta rupiah dalam kunjungannya kali ini. Menurutnya, memang sering over budget tiap kali datang ke IBF. 

"Kalau untuk buku jumlah segitu kecil," ungkap wanita berkerudung ini.

Habibah mengaku sengaja datang ke IBF demi berburu buku-buku berbahasa arab yang langka. Menurut dia, buku-buku seperti itu hanya dijual saat pameran-pameran besar saja. 

Manajer Pemasaran Gema Insani, Abdul Latief mengatakan, pernah melayani pengunjung yang membeli buku senilai tujuh juta rupiah dalam satu kali transaksi. Memang, katanya, buku-buku terjemahan dari bahasa arab harganya terbilang mahal. 

Untuk satu seri buku terjemahan yang terdiri dari 10 jilid bisa dijual dengan harga Rp 1,89 juta. Namun tetap buku-buku itu yang paling dicari konsumen. "Soalnya ini buku sepanjang masa," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement