REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Tujuan dikumpulkannya seluruh Ketua DPD Partai Demokrat di rumah kediaman Ketua Majelis Tinggi Demokrat, SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/3), masih menjadi misteri.
Pertemuan yang kesekian kalinya antara SBY, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dengan semua Ketua DPD di seluruh Indonesia berlangsung tertutup. Pertemuan yang digelar pukul 14.00 WIB itu hingga kini masih berlangsung.
Namun, santer terdengar rumah SBY yang mendapat penjagaan ketat dari pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sedang membahas konsolidasi PD menuju Pemilu 2014.
Tak hanya itu, pertemuan itu kabarnya untuk menentukan hari pelaksanaan dan agenda dalam Kongres Luar Biasa (KLB). Kabar itu beredar mengingat KLB akan sangat memengaruhi persiapan Demorkat pada Pemilu 2014.
Apalagi kursi ketua umum masih kosong pascaditinggal Anas Urbaningrum. Terlebih form Pencalegan untuk Pemilu 2014 yang batas akhir pendaftaran calonnya ialah 9 April 2013 memerlukan bubuhan tanda tangan Ketum di atasnya.
Tidak adanya ketum di tubuh Demokrat, maka tidak mungkin partai tersebut dapat mencalonkan caleg mereka pada Pemilu 2014. Karenanya, dugaan pertemuan itu membahas KLB semakin kuat.
Penentuan itu penting lantaran SBY bakal bertolak ke Eropa menjalani tugas kepresidenan. Sehingga, meninggalkan partainya tanpa arahan, jelas akan menjadi sebuah blunder.
Sebab, seperti yang disebutkan dalam pakta integritas, Demokrat kini berada di bawah komando Majelis Tinggi setelah kewenangan Ketumnya dicabut.
Sayanggnya, Ketua DPD yang hadir ke Cikeas memilih bungkam. Ketua DPD PD DKI Jakarta, Nachrowi Ramli contohnya. Ia hanya melempar senyuman kepada wartawan yang menunggunya di depan gerbang Perumahan Puri Cikeas.
Pun dengan Ketua DPD PD Sulawesi Tenggara, Muhammad Endang. “Yang jelas semua (Ketua DPD) sudah mulai berkumpul,” kata dia singkat.