REPUBLIKA.CO.ID, BALIK PAPAN -- PT Jamsostek akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang ketenagakerjaan pada Januari 2014.
Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu mulai menata langkah menuju badan hukum publik. Direktur Utama PT Jamsostek Elvyn G Masassya menjelaskan, target Jamsostek pada 2013 adalah meraih 110 juta kepesertaan tenaga kerja di seluruh daerah.
"Ada 40 juta tenaga formal dan 70 juta tenaga informal,"ungkap Elvyn dalam acara Customer Gathering Transformasi Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan Berkelas Dunia di Hotel Le Grandeur, Balik Papan, Jumat (1/3) malam.
Elvyn menjelaskan, Jamsostek bakal berupaya mendekatkan diri kepada para pekerja agar mampu meraih target tersebut. Menurutnya, akan ada 497 outlet di Indonesia yang akan melayani seluruh kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, outlet-outlet tersebut akan bekerja pada prinsip 'les bureaucracy'. Sehingga, semua pekerja yang akan mendaftar dan peserta yang akan mencairkan klaim tidak akan berlama-lama antre."One day service, hari itu datang, hari itu cair,"ujarnya.
Selain outlet, Jamsostek sudah mulai melakukan transformasi dengan basis teknologi. Pendaftaran berbasis teknologi pun sudah mulai dilakukan. Sehingga, pekerja bisa mendaftar secara elektronik.
Dengan target peningkatan kepesertaan yang besar, Elvyn optimistis aset dan dana kelola yang dicapai Jamsostek bakal jauh lebih besar. Pada 31 Desember 2012, aset dan dana kelola mencapai Rp 137 triliun. Sedangkan, hasil investasi Jamsostek mencapai Rp 13,2 triliurn.