REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama 2012 kemarin, produktivitas padi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata naik signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, produktivitas padi DIY naik 12,25 persen dibandingkan 2011 lalu.
Produksi padi DIY pada 2012 mencapai 946.224 ton naik 103.290 ton gabah kering giling (GKG) dari 2011 yang hanya 842.934 ton. Kenaikan produksi padi ini akibat kenaikan luas lahan panen dan produktivitas padi itu sendiri.
Menurut Kepala BPS Yogyakarta, Wien Kusdiatmono, luas panen padi di DIY pada 2012 naik 1,38 persen menjadi 152.912 hektare dari 2011 yang hanya 150.827 hektare.
"Padi sawah mengalami kenaikan luas panen sebesar 1.355 hektare dan padi ladang luas panennya naik sebesar 730 hektare," bebernya dalam paparan media perkembangan produktivitas padi dan palawija di kantor BPS, Yogyakarta, Jumat (1/3).
Diakuinya, bertambahnya luas panen padi tersebut diikuti dengan peningkatan produktivitas padi dari 55,89 kuintal/ hektare menjadi 61,88 kuintal/ hektare. Bukan hanya produktivitas padi saja yang mengalami kenaikan pada 2012 lalu.
Menurut Wien, produktivitas palawija di DIY juga naik karena kenaikan luas panen. Produktivitas palawija yang mengalami kenaikan antara lain Jagung sebesar 9,16 persen atau 45.012 ton dari 29.596 ton di 2011 menjadi 336.608 ton pada 2012 kemarin.
Produktivitas naik ini karena luasan panen yang meningkat 5,73 persen atau 3.998 hektare dari 69.768 hektar 2011 menjadi 73.766 hektar di 2012. Kedelai juga dilaporkan mengalami kenaikan produktivitas 9,87 persen atau 3.238 ton dari 32.795 ton pada 2011 menjadi 36.033 ton di 2012.
"Meski luas panen menurun namun produktivitas kedelai justru meningkat," kata Wien menerangkan.
Terkait dengan pertanian ini BPS Yogyakarta sendiri akan menggelar sensus pertanian pada Mei 2013 mendatang. Sensus ini akan mendata secara lengkap kondisi pertanian di DIY.
Untuk itu BPS akan menerjunkan 4.700 petugas sensus. Mereka diterjunkan di Kabupaten Kulonprogo 624 petigas, Kabupaten Bantul 1.428 petugas, Gunungkidul 996 petugas, Sleman 1.564 dan Kota Yogyakarta 88 petugas.