Jumat 01 Mar 2013 20:01 WIB

Kenaikan Upah Tukang Pengaruhi Inflasi Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Inflasi Kota Yogyakarta selama Februari 2013 sedikit menurun dibandingkan Januari lalu. Berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi Yogya Februari mencapai 0,93 persen atau turun dari Januari sebesar 0,96 persen.

Inflasi Yogya pada Februari ini dipengaruhi banyak hal salah satunya kenaikan beberapa bahan pokok dan jasa serta perumahan. Kenaikan tertinggi setidaknya pada sektor perumahan adalah naiknya upah tukang bukan mandor yang cukup signifikan sehingga memberikan andil positif pada laju inflasi.

Kepala BPS Yogyakarta, Wien Kusdiyatmono mengatakan, di sektor perumahan ini kenaikan tukang bukan mandor pada Februari kemarin mencapai 4,34 persen. Kenaikan sektor ini memberikan andil pada inflasi sebesar 0,16 persen.

"Pada Februari kemarin setidaknya ada enam kelompok kebutuhan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif pada laju inflasi Yogya," ujarnya saat pemaparan pers di kantor BPS, Jumat (1/3).

Enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga antara lain, kelompok bahan makanan naik 2,60 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,34 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 1,19 persen, kelompok kesehatan naik 0,37 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,42 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,04 persen.

"Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yaitu kelompok sandang turun 0,41 persen," katanya menerangkan.

Wien mengatakan cuaca yang tidak stabil telah menyebabkan terganggunya produktifitas beberapa daearah penghasil pertanian. Faktor tersebut mengakibatkan berkurangnya pasokan beberapa komoditi pertanian di pasaran.

"Pasokan yang berkurang di satu sisi dan permintaan yang tetap di sisi lain akan menyebakan kenaikan harga yang akhirnya terjadi inflasi," katanya menambahkan.

Kenaikan harga tomat sayur, wortel dan bawang putih telah ikut mendorong inflasi. Di sisi lain kenaikan upah minimun kabupaten/ kota dan kenaikan TDL yang diberlakukan bertahap juga mendorong terjadinya inflasi tersebut.

Dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya pada Februari 2013, sebanyak 60 kora mengalami inflasi, sedangkan enam kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 3,15 persen, inflasi terendag di Kota Sibolga sebesar 0,12 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Ambon sebesar 2,29 persen, sedangkan deflasi terkecil sebesar 0,01 persen di Kota Sampit.

Laju inflasi tahun kalender 2013 Februari 2013 terhadap Desember 2012 sebesar 1,89 persen. Sedangkan laju inflasi year on year Februari 2013 terhadap Februari 2012 sebesar 5,91 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement