Jumat 01 Mar 2013 19:29 WIB

Tempat Pembuangan Sampah Liar, Warga Tuding Pihak Luar

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Djibril Muhammad
Sampah
Foto: RTC/Rifa Nurfauziah
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, DUREN JAYA -- Tumpukan sampah yang berada di pinggir Jalan Karang Satria, Kampung Cerewed, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur mulai mengganggu warga sekitar. Dikhawatirkan lahan yang berada di perbatasan antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi itu bakal menjadi TPS liar.

Tumpukan sampah tersebut berada di pinggir jalan, tepatnya di sebuah lahan kosong yang berada di RT 03/ 16 Kampung Cerewet, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.

Jenis sampah yang dibuang pun beragam, mulai dari sampah rumah tangga, sampah plastik, hingga bantal yang tidak terpakai. Bahkan, ada beberapa sampah, terutama sampah plastik, yang berterbangan dan mengotori jalanan.

Mukmin (46 tahun), pemilik warung tegal yang berada di dekat lokasi pembuangan sampah, mengeluhkan, bau sampah yang menyengat jelas mengganggu para pelanggannya. Kondisi ini, menurut Mukmin, sudah berlangsung selama empat bulan terakhir.

"Rata-rata orang yang buang sampah di sini justru orang-orang jauh, kayak dari Bekasi Timur atau nggak orang Tambun Utara. Warga sini mah nggak ada yang berani," kata Mukmin saat ditemui di warungnya, Jumat (1/3).

Biasanya, lanjut dia, orang membuang sampah pada malam hari, kisaran pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Orang membuang sampah itu setelah atau sebelum berangkat ke Pasar Baru, Bekasi Timur.

Mereka, yang biasanya menggunakan motor ataupun mobil, melemparkan sampahnya ke lahan kosong itu sembari lewat. "Begitu ada satu sampah, orang-orang lain juga langsung pada ngebuang sampah di sini. Dikirainnya jadi tempat pembuangan sampah, padahal mah bukan," katanya.

Tidak hanya Mukmin, Yitno (38), penjual burung yang berada tepat di depan lahan kosong itu mengeluhkan tumpukan sampah tersebut. Dia menyesalkan tindakan petugas terkait yang lamban dalam mengurus sampah.

"Seharusnya diangkut sampah-sampahnya, kemudian lahan itu diberi pagar. Terus diberi patok larangan membuang sampah," ujarnya kepada Republika, Jumat 91/3).

Yitno pun menduga lantaran posisi Kampung Cerewed yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bekasi, sehingga tidak mendapat perhatian oleh Dinas Kebersihan (Dinsih) Kota Bekasi.

Selama ini, tidak ada petugas Dinsih baik yang berada di kelurahan ataupun yang berasal dari Pemkot datang untuk membereskan tumpukan sampah tersebut. "Jangan cuma ngurusin yang ada di tengah kota, yang di pinggiran di liat juga dong," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement