Jumat 01 Mar 2013 19:04 WIB

Kader PKS Diprediksi Menangi Pilgub Sumut

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
Gatot Pujo Nugroho
Foto: pkssumut.or.id
Gatot Pujo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara (Sumut) diprediksi bakal berjalan sengit seperti terjadi di Jawa Barat. Itu lantaran terdapat lima pasangan calon yang maju. Bahkan, dua di antaranya memiliki tingkat elektabilitasnya yang ketat. 

Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) memprediksi, pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi memenangi pilgub dengan 33,49 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman dengan raihan 28,13 persen. 

Sementara tiga pasangan lainnya, Amri Tambunan-Rustam Effendi Nainggolan mendapatkan 11,85 persen, pasangan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal meraih 7,8 persen, dan pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi hanya mengumpulkan 7,4 persen. Sementara suara swing voters di kisaran 12,98 persen.

Merujuk hasil survei, kata Husin, potensi Pilgub Sumut bakal berjalan satu putaran. Itu lantaran pasangan incumbent Gatot Pujo-Tengku meraih suara di atas 30 persen. Dia mengingatkan, potensi terjadinya tarik-menarik suara masih cukup tinggi. 

Ini mengingat suara mengambang mencapai hampir 13 persen. Namun apabila hingga masa pemilihan pada 7 Maret mendatang, Gatot Pujo tidak melakukan kesalahan fatal, maka komposisi suara bakal tidak banyak berubah.

"Ini karena militansi pemilih Gatot mencapai 87,59 persen dan Gus Irawan sebesar 85,81 persen. Kedua calon memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi," kata Husin, Jumat (1/3).

Dia menjelaskan, masyarakat Sumut lebih suka figur Gatot Pujo lantaran menginginkan pola pembangunan bisa dilanjutkan. Keunggulan punya pengalaman, kepemimpinan dianggap terbukti, profesional, dan sukses menciptakan keamanan membuat masyarakat suka dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Direktur Puskaptis Husin Yazid menjelaskan, survei dilakukan pada dua tahap. Yaitu periode 18-22 Februari dan 23-25 Februari. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.250 orang yang punya hak pilih. Sedangkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel yang dipilih mewakili 33 kabupaten/kota, 183 kecamatan, 365 kelurahan, dan 730 RT/RW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement