REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengungkap sindikat perampokan spesialis mesin anjungan tunai mandiri milik bank pemerintah yang berada di minimarket.
"Para tersangka menjebol ATM milik bank 'pelat merah' di minimarket yang tutup," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat.
Anggota Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap salah satu pelaku bernama Rahmat alias Jabrul (44) di Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat, 18 Februari 2013.
Saat ini, petugas masih mencari pelaku yang masih buron bernama Agung alias Pitak, Kris alias Kebo, Toji alias Belo dan Jagur.
Sindikat perampok Rahmat terlibat pembobolan, antara lain ATM di Alfamart Jalan Radar Auri, Depok, ATM di Indomart Jalan KH Usman, Beji, Depok, ATM di Indomart, Pegangsaan, Jakarta Timur dan ATM di Indomart Jalan Raya Komarudin, Jakarta Timur.
Rikwanto menuturkan setiap pelaku memiliki peran mulai dari menjebol teralis besi, mematikan alarm, membongkar dan mengangkut brankas ATM yang berisi uang lebih dari Rp150 juta.
"Setelah beraksi dan mengambil uang tunai, pelaku membuang brankas di tempat sepi," ujar Rikwanto.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Toni Harmanto menyebutkan kelompok Rahmat menyasar brankas ATM bank pemerintah, karena kontruksinya mudah dibongkar dengan cara digoyang.
Toni menambahkan kelompok Rahmat diduga telah beraksi sekitar empat bulan dengan jumlah tindak perampokan sebanyak sembilan lokasi kejadian.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan mengungkapkan pelaku membutuhkan waktu 5-10 menit untuk membobol brankas mesin ATM .
"Justru pelaku lebih lama saat menjebol teralis besi dan mematikan alarm," ungkap Herry.
Herry menyatakan sindikat Rahmat termasuk kelompok penjahat antarprovinsi yang beraksi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.