REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo berpendapat di tengah kondisi bangsa yang saat ini belum stabil, generasi muda harus mempunyai idealisme dan jangan mencontoh keburukan para senior.
"Anak muda harus mempunyai idealisme. Jangan mencontoh hal-hal buruk yang berasal dari para senior," ujarnya seusai acara 'Semangat Baru Koran Sindo' di Jakarta, Jumat.
Minimnya idealisme, tambah dia, kini membuat banyak pemuda yang terjun ke politik tersandung kasus korupsi.
"Itu karena dikasih contoh yang tidak baik oleh seniornya. Oleh sebab itu, anak muda harus mempunyai idealisme," kata Hary Tanoe yang juga pemilik grup media televisi, radio, dan koran.
Selain idealisme, hal lain yang perlu ada dalam diri generasi muda adalah semangat untuk berubah.
Hary mencontohkan dirinya ketika SMA sangat nakal hingga kemudian dia diskors tidak boleh sekolah selama enam bulan.
Akibatnya, dia tidak bisa mengikuti ujian akhir di sekolah dan harus mengikuti ujian persamaan. Itu yang menjadi titik balik bagi dirinya hingga kemudian ketika melanjutkan studi di Kanada dia berubah menjadi anak yang disiplin dan rajin.
"Waktu itu saya sadar, jika saya tidak berubah, hidup saya akan seperti itu saja," kata Hary.
Keinginan untuk berubah itu pula yang membuatnya terjun ke politik dengan mencari partai yang memiliki idealisme tinggi.
Menurut dia, berbagai persoalan bangsa saat ini seperti banyaknya kasus korupsi, kemiskinan, ataupun kesenjangan pendidikan, akan sulit diselesaikan jika tanpa keinginan untuk berubah dari generasi mudanya.