REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie meyakini jabatan ketua umum Partai Demokrat tidak akan diisi oleh tokoh nonkader.
"Saya yakin tidak akan ada nonkader yang menjadi ketua umum. Saya yakin itu," kata Marzuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (1/3).
Marzuki menekankan Partai Demokrat dibangun kader dengan proses demokrasi yang sangat panjang. Sehingga, dia yakin tidak akan ada tokoh nonpartai yang tiba-tiba masuk dan memimpin Demokrat.
Selain itu, Marzuki menyampaikan secara etika organisasi menurutnya tidak baik, bila tokoh nonpartai Demokrat kemudian muncul menjadi pimpinan partai berlambang bintang Mercy itu.
"Saya yakin Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahu itu," ujar Marzuki.
Terlepas dari pertimbangan itu, Marzuki menegaskan Partai Demokrat menghargai suara demokrasi. Dimana suara-suara kader juga harus diperhatikan.
Namun, sekali lagi Ketua DPR RI itu mengatakan memilih tokoh nonpartai Demokrat sebagai ketua umum tentu akan menimbulkan persepsi bahwa pengkaderan tidak berjalan dengan baik dalam partai.
"Jangan sampai nanti dibilang orang partai ini hanya SBY fans club. Berbahaya itu bagi partai, maupun dalam membangun persepsi publik," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan bahwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo melakukan konsolidasi dengan beberapa kader untuk mengusung Pramono Edhie, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebagai ketum Demokrat. Selain nama Pramono Edhie, sosok Menteri Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, hingga Sekjen Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono sebagai pengganti Anas Urbaningrum sebagai ketum.