REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PDI Perjuangan belum mengambil sikap tentang pencalonan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). PDI Perjuangan ingin mempelajari kapasitas dan kapabilitas Agus terlebih dahulu.
“Kita akan pelajari dan dalami dalam fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan),” kata anggota komisi XI Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, ketika dihubungi Republika, Kamis (28/2).
Maruarar mengatakan PDI Perjuangan ingin calon Gubernur BI mendatang bisa benar-benar memperjuangkan kedaulatan perbankan nasional. Dalam konteks ini, Gubernur BI terpilih mesti mengedepakan azas-azas resiprokal.
Artinya, bank-bank nasional harus lebih difasilitasi dalam melakukan ekspansi keuangan ke seluruh wilayah Indonesia. “Selama ini bank BUMN kita sangat dibatasi gerakannya,” kata Ara.
Gubernur BI mendatang juga mesti memperhatikan variabel bunga untuk kalangan pengusaha kecil menengah. Topik ini menjadi penting di tengah rencana pemerintah menaikan tarif dasar listrik. “Bunga kredit kita masih tinggi jadi tidak efisien,” ujarnya.
Maruarar mengatakan Gubernur BI mendatang juga mesti mampu menjaga stabilitas inflasi dan sistem keuangan. Dalam hal ini BI perlu melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar kebijakan makro disertai kehati-hatian, BI bisa mengurangi risiko sistemik industri keuangan bila terjadi krisis.