REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang warga Desa Limbangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan tewas tersambar petir saat hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah itu.
"Korban diketahui bernama Karsono (47 tahun), warga Dusun Cauluhur, Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wasi Ariyadi melalui Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Majenang Sabar, di Majenang, Cilacap, Rabu (27/2) malam.
Menurut Sabar, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB ketika korban ingin mengambil air wudhu guna menjalankan ibadah salat Magrib.
Secara tiba-tiba terjadi petir dan langsung menyambar tubuh korban hingga akhirnya meninggal dunia, katanya.
Selain menimbulkan korban tewas, lanjut dia, hujan lebat disertai angin kencang dan petir juga mengakibatkan delapan rumah warga di Desa Jenang, Kecamatan Majenang, mengalami kerusakan.
"Dua di antaranya tertimpa pohon kelapa yang tumbang. Namun, ini data sementara karena kami masih melakukan pendataan termasuk verifikasi terhadap kerusakanya," ujar Sabar.
Sebelumnya, Wasi Ariyadi mengatakan bahwa pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi cuaca tidak menentu masih akan berlangsung hingga bulan Maret.
Sementara itu, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan bahwa hujan disertai angin kencang dan petir masih berpeluang terjadi di Kabupaten Cilacap.
"Hingga saat ini, pemanasan lokal masih cukup tinggi dan masih adanya pengaruh daerah pusat tekanan rendah di barat daya Jawa. Kondisi tersebut memicu pertumbuhan awan aktif sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hujan disertai angin kencang dan petir," kata Teguh.