Rabu 27 Feb 2013 23:51 WIB

Ratusan Dokter Dibutuhkan di Gunung Kidul

Seorang ibu membawa anaknya untuk diperiksa di Puskesmas. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang ibu membawa anaknya untuk diperiksa di Puskesmas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami kekurangan dokter sebanyak 585 orang, akibatnya pelayanan kesehatan di wilayah setempat dinilai belum optimal.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY, Bambang Suryono, mengatakan idealnya setiap seribu jiwa ditangani satu dokter.

"Di Kabupaten Gunung Kidul yang luasnya hampir 50 persen dari luas seluruh DIY dengan total penduduk sekitar 700 ribu jiwa hanya memiliki 115 dokter. Seharusnya Gunung Kidul setidaknya memiliki 700 dokter," kata Bambang di sela-sela Muscab Ikatan Dokter Indonesia Cabang Gunung Kidul, Rabu (27/2).

Dia mengatakan, minimnya dokter di Gunung Kidul, karena keterbasan anggaran yang dimiliki pemerintah setempat, sehingga tidak bisa mengangkat dokter menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Dia mengatakan, jumlah dokter di seluruh Indonesia ada 100 ribu lebih sebanyak 88.800 di antaranya dokter umum. Jumlah tersebut juga masih minim dibanding jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa. "Banyak lulusan kedokteran yang ingin menjadi PNS, namun karena kemampuan anggaran yang minim, pemerintah yang tidak bisa mengangkat dokter menjadi PNS," katanya.

Ketua IDI Cabang Gunung Kidul Dewi Irawati mengatakan di Gunung Kidul terdapat 30 puskesmas dan 130 puskesmas pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan, yang kesemuanya mengalami kekurangan dokter. "Puskesmas yang buka 24 jam jumlah dokternya satu hingga dua orang. Padahal idealnya membutuhkan tiga hingga empat dokter. Kecamatan yang dokternya sudah ideal hanya Wonosari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement