Rabu 27 Feb 2013 19:41 WIB

Kronologi Kecelakaan Bus Ciloto

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
 Ratusan mobil terjebak kemacetan akibat longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1).(Republika/Musiron)
Ratusan mobil terjebak kemacetan akibat longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1).(Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak 16 orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Ciloto, Puncak, Kabupaten Cianjur, Rabu (27/2) siang.

Belasan korban tewas tersebut merupakan penumpang bus pariwisata Mustika Mega Utama yang menabrak tebing di Jalan Raya Puncak Kilometer 89.

Para korban tewas langsung dibawa ke RSUD Cimacan sebelum akhirnya pada Rabu sore dibawa ke Bogor. Ke 16 korban tersebut yakni Hadi, Dede Opik, Ema (15), Emun, Herlan, Ani, Nadi, Dedeh, Eram, Isus Subrata, Panca, Siti Badriatun, Ema (55), Dadeh, dan Bilah.

Informasi yang diperoleh, bus pariwisata ini rencananya membawa para penumpang yang akan berziarah ke Makam Dalem Cikundul di wilayah Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur. Mereka merupakan warga Kabupaten Bogor yang beralamat di Kampung Bobojong dan Kampung Cikemang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya.

Salah seorang korban luka ringan, Acep (32) yang dirawat di ruang IGD Cimacan mengatakan, saat berangkat dari Bogor kendaraan tidak mengalami gejala yang tidak baik. Namun, ketika memasuki daerah Puncak, Cianjur suara mesin bergemuruh dan laju kendaraan tidak bisa dikendalikan atau oleng.

Saat bus menabrak tebing, kata Acep, ia sedang memimpin doa dan shalawat kepada para penumpang. Acep mengaku badanya terpental hingga ke depan. Beruntung ia hanya mengalami luka-luka ringan saja.

Korban luka lainnya, Masturi (53) mengatakan ada tujuh anggota keluarganya yang ada di dalam bus. Namun hingga Rabu sore ini, ia mengaku masih mencari kejelasan nasib keluarganya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement