REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai salah satu provinsi lumbung padi nasional, diamanahkan pemerintah pusat dapat memenuhi setengah dari total surplus beras nasional 10 juta ton pada 2014. Target setengah surplus beras nasional atau lima juta ton untuk Jatim ini, berdasarkan capaian Jatim pada 2012 lalu.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo. Ia menjelaskan pada 2012 lalu Jatim telah mampu memproduksi 7,8 juta ton jberas dan 3,4 juta ton diantaranya untuk konsumsi lokal. Sehingga Jatim masih surplus 4,4 juta ton.
"Karenanya dari target surplus beras nasional hingga 2014 mendatang sebesar 10 juta ton, Jatim ditarget dapat memenuhi setengahnya atau lima juta ton," ujar Gubernur yang sering disapa Pakde Karwo ini, Senin (25/2). Dari hasil capaian di 2012, Pakde Karwo optimistis target setengah dari surplus beras nasional yang diamanahkan ke Jatim ini, dapat tercapai.
Dinas Pertanian (Dispertan) Jatim mengakui jika selama ini Jatim selalu tulang punggung produksi beras nasional oleh pemerintah pusat. Dalam upaya meningkatkan produksi beras, tahun 2013 pemerintah pusat mematok target produksi meningkat 18,18 persen dari tahun sebelumnya 10.576.543 ton.
“Tahun ini diharapkan, Jatim tetap dapat memproduksi padi kering giling sebesar 12,5 juta ton atau 7,8 juta ton beras,” sebut Kepala Dispertan Jatim, Wibowo Eko Putro.
Ia mengatakan, target tersebut merupakan tertinggi secara nasional dibandingkan provinsi lain. Disebutkan, di Jabar padi kering giling hanya 11.403.668 ton, Jateng 10.199.014 ton dan Sulawesi Selatan sebesar 4.872.384 ton. Dengan target produksi 7,8 juta ton tersebut, diharapkan nantinya beras Jatim tetap surplus sebesar 4,4 juta ton.