REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi bukti kalau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak melakukan pendidikan politik kepada masyarakat. Karena, partai ini hanya mengandalkan popularitas Deddy Mizwar yang menjadi pasangan Ahmad Heryawan (Aher).
Apalagi, keunggulan pasangan itu dalam penghitungan cepat (quick count) dipandang lebih karena popularitas Deddy.
"PKS belum bisa memberikan pendidikan politik. Sama saja dengan partai lain, hanya memikirkan kepentingan sesaat," kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Saiful Umam, Senin (25/2).
Menurutnya, kondisi masyarakat memang masih banyak yang awam tentang pentingnya kapabilitas seorang pemimpin. Keadaan itu yang dimanfaatkan oleh partai politik, yaitu dengan menjual popularitas artis.
Saiful mengatakan, hal yang sama terjadi pada saat Aher naik jadi Gubernur Jawa Barat pada 2008 lalu. Ketika itu, kemenangan Aher dibantu oleh peran wakilnya, yaitu Dede Yusuf yang juga seorang artis.