Senin 25 Feb 2013 02:06 WIB

Priyo Budhi Santoso Bantah Isu Konsolidasi di Rumah Anas

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kediaman Anas Urbaningrum, di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Prayogi
Kediaman Anas Urbaningrum, di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua DPR, Priyo Budhi Santoso, menegaskan, kedatangannya ke kediaman Anas Urbaningrum bukan didasari motif politik. Ia menyatakan kedatangannya kali ini hanya untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan Anas.

Ketika datang ke rumah Anas, Priyo didampingi oleh Saat Mustofa, Kader Partai Demokrat, sekitar pukul 21.30. Hampir satu jam lebih Priyo berada di dalam rumah Anas.

Muncul dugaan, pertemuan di rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu terkait upaya konsolidasi politik yang dilakukan oleh Anas Urbaningrum. ''Saya datang kesini karena saya adalah kawan dekat Anas. Jadi, saya datang untuk menyampaikan simpati dan dukungan,'' kata Priyo kepada wartawan, Ahad (24/2).

Priyo menambahkan, simpati ini disampaikan lantaran kasus yang menimpa Anas, maupun pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Priyo mengingatkan, bukan hanya Anas saja yang bisa tertimpa masalah seperti ini. Masalah ini bisa menimpa politisi siapa saja.

Dalam pertemuan itu, menurut Priyo, Anas masih terlihat tenang dalam menghadapi semua yang tengah menimpanya. ''Memang dia terlihat sedikit kelelahan, tapi dia masih bersikap tenang. Sama seperti ketika saya  mengenalnya dulu sebagai aktivis,'' ujarnya.

Terkait proses hukum yang tengah dihadapi Anas, politisi Partai Golkar itu, menyatakan, enggan untuk berkomentar lebih lanjut. Dia menyerahkan sepenuhnya pada profesionalitas KPK selaku penegak hukum.

Sejak pukul 21.00, rumah Anas Urbaningrum yang terletak di Jalan Teluk Semangka Blok C4 no 7 kav AL, Duren Sawit, Jakarta Timur, terus kedatangan sejumlah politisi, tokoh-tokoh Partai Demokrat, dan Alumni aktivis Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).

Politisi yang datang antara lain, Priyo Budhi Santoso, Politisi Partai Hanura, Yudhie Chrisnandie dan Erik Satria Wardana. Sementara dari Partai Demokrat ada, Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Muhamad Rahmat, dan Umar Arsal. Selain itu juga hadir mantan Kepala BPK, Anwar Nasution, yang dulu juga pernah aktif sebagai aktivis HMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement