REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tim Pemenangan PDI Perjuangan untuk pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) menegaskan bahwa hasil hitung cepat yang dirilis lembaga-lembaga survei bukan hasil hasil definitif.
"Kami masih akan menunggu hasil resmi yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, " kata Ketua Bidang Advokasi DPP PDI Perjuangan, Arteria Dahlan dalam jumpa wartawan di Kantor DPD PDIP di Bandung, Ahad (24/2).
Ia mengatakan pihaknya menghormati hitung cepat. Hanya saja, Ia menolak bila hasil tersebut dijadikan sebagai rujukan untuk memutuskan siapa pemenangnya terlebih karena berdasarkan hitungan tim pemenang, pasangan Paten unggul dari pasangan nomor empat, ujarnya.
Arteria mengatakan timnya bukan tidak dapat menerima kekalahan namun berdasarkan fakta yang mengacu pada hasil penghitungan suara yang dilakukan PDI Perjuangan, pasangan Paten unggul 31,4 persen dan Heryawan-Deddy 30,5 persen.
"Selain itu kami juga merasa terganggu secara psikologis dengan adanya hitung cepat yang seolah-olah Paten sudah kalah dan ini berdampak luar biasa kepada teman-teman di gunung-gunung dan pantai-pantai yang sudah sangat meyakini kalau Paten menang karena faktanya memang menang di setiap TPS," papar Arteria.
Belum lagi, terjadi puluhan ribu buruh yang diberi kartu pemilih namun tidak tersedia bilik suaranya sehingga mereka tidak dapat menggunakan hak pilihnya dan ribuan pelanggaran lainnya. "Hal-hal seperti ini yang seharusnya menjadi perhatian Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Jabar," tegasnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia, pasangan Heryawan-Deddy Mizwar mendapat 33,14 persen, Paten 27,92 persen, Dede-Lex 25,23 persen, Irianto-Tatang 11,81 persen dan Dikdik-Cecep mendapat 1,89 persen suara.
Beberapa lembaga survei lainnya juga mendapatkan data yang sama dengan menyatakan pasangan Heryawan-Deddy unggul dikisaran angka 32 persen sedangkan pasangan nomor lima, Paten berada diurutan kedua dengan rata-rata diatas 27 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
