REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden RI, BJ Habibie, mengimbau masyarakat untuk tidak terus-menerus berfokus pada politik dan memperbanyak bekerja.
"Kalau semua berpolitik, siapa yang bekerja?," kata Habibie dalam pidatonya pada pada Seminar Dies Natalis PB HMI ke-66 yang bertajuk "Upaya Strategis Bersama Mencegah Terjadinya Negara Gagal" di Aula Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta, Minggu.
Habibie juga menjelaskan perspektif bekerja tersebut bukan hanya sebatas masa jabatan yang hanya selama lima tahun. "Kalau bisa sampai 50 tahun terus bekerja," katanya.
Dia juga meminta organisasi pemuda sebagai ujung tombak perubahan harus berani menentukan masa depan.
"Anda harus berani mengoreksi masa depan karena ujung tombaknya ada di pemuda,'' katanya. ''Masa depan saya sudah lewat. Anda harus lebih baik dan berbeda dengan dari Habibie, lebih baik dari Nurcholis Madjid."
Karena itu, dia menjelaskan pemuda harus berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas dan daya saing dari sumber daya manusia (SDM).
"Untuk itu, proses kebudaayan dan pendidikan harus bersinergi sehingga menghasilkan keluaran (output) yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta iman dan takwa (imtak) yang meningkatkan motivasi menjadi energi yang positif," katanya.