Ahad 24 Feb 2013 14:40 WIB

Kurangi Kantong Plastik, Gunakan 'Reusable Bag'

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Ahmad (6), mencari sampah plastik diantara tumpukan sampah dan limbah bekas pembangunan proyek di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (31/1). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Ahmad (6), mencari sampah plastik diantara tumpukan sampah dan limbah bekas pembangunan proyek di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (31/1). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 6 ribu hingga 6.400 ton sampah setiap harinya dihasilkan 9,5 juta penduduk Ibu Kota. Lima belas persen dari jumlah tersebut merupakan sampah plastik.

Manusia plastik berkeliling dari pagi hari di sekitaran Jalan MH Thamrin-Bundaran HI, pada Ahad (24/2). Dua dari manusia plastik yang berkeliling ini, salah satunya Hendra. Hendra dan satu temannya sedang bertugas sebagai manusia plastik.

Mereka mengampanyekan langkah nyata dalam bidang lingkungan. Hendra mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan kantung plastik dalam kegiatan sehari-hari atau setidak mengurangi penggunaannya.

"Gampang caranya. Hanya tinggal menukarkan kantong plastik yang dimiliki dengan reusable bag," ujar Hendra, Ahad (24/2), saat ditemui Republika di depan Jalan Teluk Betung, Jakarta Pusat.

Ia melanjutkan, ketika masyarakat sudah menukarkan kantung plastik yang ia miliki, salah satunya melalui Manusia Plastik, maka akan mendapatkan secara percuma kantung tas belanja.

Nurul, warga Karet, Tanah Abang, yang tengah bersepeda bersama anak dan suaminya, menunjukkan kantung tas belanja atau reusable bag yang sudah ia tukarkan. "Ini tadi cuma tinggal tukar kantung plastik aja," senyumnya. 

Langsung saja, ia menggunakan tas tersebut untuk menaruh botol minum. Hendra merupakan salah satu partisipan yang mengisi kegiatan kampanye 'Hari Peduli Sampah 2013, Super Indo Ajak Masyarakat Kurangi Kantung Belanja Plastik', yang diselenggarakan SuperIndo.

Kepala Departemen Corporate Communications and Sustainability PT Lion Super Indo, D Yuvlinda Susanta, mengatakan, kegiatan ini merupakan program supermarket Super Indo, untuk meminimalisasi penggunaan kantung plastik.

"Kami kasih reward, cashback Rp 100, untuk konsumen kami yang berbelanja minimal Rp 50 ribu," katanya.

Syarat yang diajukan tak hanya itu, penghargaan yang diberikan Super Indo ialah saat konsumen berbelanja tidak menggunakan kantung plastik. Terangnya, pihaknya juga menawarkan harga reusable bag yang paling terjangkau, bila dibandingkan perusahaan retail lain.

Yuvlinda mengharapkan, agar program ini dapat berkelanjutan dan efektif untuk menekan jumlah penggunaan kantung plastik masyarakat saat ini. Kata dia, reusable bag ini juga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Program lingkungan yang digalakkan Super Indo ini sudah berlangsung sejak Januari lalu di 103 gerai Super Indo, yang tersebar di Jawa dan Sumatera. "Kami juga bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah," ujarnya lagi.

Tentang penukaran sampah plastik masyarakat, ujarnya, warga dapat memberikan lima kantung plastik apa saja yang ia miliki dan menandatangan di spanduk besar yang sudah disediakan panitia, untuk mendapatkan tas kantung belanja. "Kolom tanda tangan itu berjumlah 2013," kata Yuvlinda.

Saat dilihat, nyaris saja, kolom-kolom tersebut hampir penuh dengan tandatangan warga yang mayoritas mengisi Ahad dengan berolahraga.

Melihat acara yang diselenggarakan salah satu perusahaan retail di Indonesia ini, Ketua Gerakan Ciliwung Bersih, Erna Witoelar mengatakan, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya masyarakat, tanggung jawab juga ada pada pemerintah dan para pelaku industri.

Ia menjelaskan, langkah yang harus dilakukan masyarakat yaitu meminimalisasi sampah yang akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Sebab tidak semua sampah di rumah, seluruhnya dibuang. Ada yang bisa kita daur ulang," tuturnya.

Sehingga, upaya pengurangan jumlah sampah dapat dilakukan mulai dari skala rumah tangga. Kemudian menyusul skala lingkungan dan industri.

Terkait acara yang diselenggarakan Super Indo, Erna berkata, "Ini harus dilakukan di semua outlet-outlet mereka, supaya bisa efektif," katanya menerangkan,, hal yang dilakukan Super Indo ini merupakan solusi skala menengah. 

Harapnya, semoga upaya nyata ini dapat ditiru pihak-pihak retail lainnya. Ia menambahkan, seharusnya pemerintah juga mampu memberikan kemudahan kepada industri daur ulang untuk berdiri. Atau setidaknya memberikan upaya daur ulang pada industri-insudtri yang ada di kota-kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement