REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Calon gubernur (cagub) Jawa Barat (Jabar) yang diusung PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka meminta kepada para pendukung dan relawannya untuk mewaspadai adanya kecurangan dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013.
"Usai penghitungan suara, TPS harus dijaga agar tidak ada kecurangan. Jangan sampai ada praktek gentong bocor," kata Rieke sebelum melakukan pencoblosan di TPS 20 di RT 03/06 Kukusan, Depok, Jawa Barat, Ahad (24/2).
Sebelum melakukan pencoblosan di kediamannya Jalan KH Ahmad Dahlan V No 10 Kukusan, Beji, Depok, dia melakukan sungkeman kepada neneknya Ratu Dewi Katimi, yang berusia 86 tahun.
Riek mengatakan dirinya tidak memasang target berapa jumlah suara yang akan diperoleh karena yang terpenting adalah kami ini bekerja sesuai dengan aturan yang ada tanpa melakukan kecurangan-kecurangan. Ia juga mengimbau kepada warga Jawa Barat agar menggunakan hak pilihnya.
Sebanyak 32,5 juta warga Jawa Barat (Jabar) yang telah memiliki hak suara akan memilih gubernur dan wakil gubernur periode 2018-2013. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar jumlah penduduk provinsi itu 43 juta jiwa dan yang telah memenuhi syarat hak pilih 32.536.980 orang, tersebar di 26 kabupaten/ kota.
Pemilihan akan dilakukan di 74.948 tempat pemungutan suara (TPS) yang dilayani oleh sekitar 470 ribu petugas. Pemungutan suara dilakukan mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB di TPS masing-masing.
Dalam Pilgub Jabar 2013 ini diikuti oleh lima pasangan yaitu Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib nomor urut 1 yang berasal dari independen, Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim nomor urut 2 yang diusung partai Golkar.
Selanjutnya Yusuf Macan Effendi (Deder Yusuf) dan Lex Laksamana Zaenal nomor urut 3 yang diusung Partai Demokrat, PAN, Gerindra dan PKB, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar nomor urut 4 yang diusung PKS, Hanura, PPP dan PBB, serta Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki nomor urut 5 yang diusung PDI Perjuangan.