Sabtu 23 Feb 2013 21:09 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Pabrik Pemintalan

Kebakaran  (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Kepolisian Resor Boyolali hingga Sabtu masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran di sebuah gudang pabrik pemintalan benang milik PT Primayudha Mandiri Jaya, Desa Ngadirojo, Kabupaten Boyolali, Jumat (22/2) malam.  "Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran di gudang penyimpanan bahan baku katun (kapas) milik PT Primayudha Mandiri Jaya," kata Kepala Polsek Ampel AKP Bambang S.M. di Boyolali, Sabtu (23/2).

Namun, kata Kapolsek, hasil pemeriksaan sementara diduga munculnya percikan api dari gesekan alat mesin hidrolik di dalam gudang. Menyinggung kerugian, Kapolsek menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memperkirakan kerugian yang dialami pihak pabrik yang lokasinya di wilayah Kecamatan Ampel tersebut.

Ia menegaskan bahwa dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Menurut Manajer HRD dan Personalia Umum PT Primayudha Mandiri Jaya, Joko Warsito, peristiwa kebakaran sebuah gudang berisi bahan baku katun (kapas) milik PT Primayudha Mandiri Jaya itu, terjadi pada Jumat (22/2) sekitar pukul 22.15 WIB.

Menurut Joko Warsito, munculnya api yang membakar gudang bahan baku tersebut belum diketahui, dan hingga sekarang masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. Pihaknya belum bisa memastikan berapa besarnya kerugian akibat kebakaran tersebut. Dia hanya memperkirakan miliaran rupiah.

Ia menjelaskan bahwa kronologi peristiwa kebakaran tersebut berawal terdengar tanda bunyi sirine di dalam gudang bahan baku tersebut. Petugas Satpam bersama karyawan PT Primayudha yang berkerja sif pada saat itu langsung membuka pintu gudang. Pintu gudang setelah dibuka asap tebal sudah memenuhi di dalamnya sehingga petugas tidak berani masuk untuk memadamkan api yang membakar katun itu.

Sejumlah karyawan kemudian dikerahkan untuk memadamkan api dengan menggunakan air dari hidran di lingkungan pabrik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement