Sabtu 23 Feb 2013 19:00 WIB

Jalur Cianjur-Sukabumi akan Dipasang Pembatas Beton

 Sebuah truk pengangkut oli diduga mengalami rem blong menabrak sebuah angkot, lima pengendara sepeda motor dan menghantam rumah milik warga di Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jabar, Sabtu (23/2). Akibat kecelakaan tersebut 16 orang
Foto: Republika/Riga Iman
Sebuah truk pengangkut oli diduga mengalami rem blong menabrak sebuah angkot, lima pengendara sepeda motor dan menghantam rumah milik warga di Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jabar, Sabtu (23/2). Akibat kecelakaan tersebut 16 orang

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kapolda Jabar, Irjen Tubagus Anis Angkawijaya mengimbau para penguna jalan yang melintas dijalur rawan kecelakaan di Jalur Cianjur-Sukabumi, ekstra hati-hati dan waspada, serta memastikan kondisi kendaraan.

Kapolda mengungkapkan hal itu ketika melihat langsung belasan korban meninggal dunia di RSUD Cianjur, Sabtu. Ia menambahkan, pihaknya segera berkordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi antisipasi terjadinya hal yang sama di jalur tersebut.

"Selama ini kami mendapat laporan jalur tersebut rawan terjadi kecelakaan tunggal akibat rem blong karena jalur tersebut, banyak dilalui kendaraan besar dengan sarat muatan. Sedangkan tempat untuk pembuangan selama ini, tidak tersedia," katanya.

Selain menambah rambu-rambu di sepanjang jalur tersebut, ungkap orang nomor satu di Polda Jabar itu, pihaknya akan meminta pemasangan pagar pembatas beton berpasir ke pihak terkait.

Semenetara itu, Kapolda meminta jajarannya untuk memangil pihak perusahaan pemilik truk bermuatan oli, guna dimintai keterangan perihal kondisi kendaraan yang diduga sudah tidak layak jalan. "Kita akan minta keterangan dari pihak perusahaan perihal kondisi kendaraan yang dipakai untuk keperluan usaha mereka.

Selain itu, kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan keluarga korban akan segera mendapat santunan dari Jasamarga," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement