Sabtu 23 Feb 2013 11:59 WIB

Suryadharma Ali Raih Gelar Doktor Kehormatan

Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Menteri Agama Drs H Suryadharma Ali MSi menerima penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur Sabtu (23/2).

Penganugerahan yang dilaksanakan di Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jalan Gajayana No 50 Malang Jawa Timur dihadiri Wakil Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar MA, para dirjen Kementrian Agama, para rektor UIN dan IAIN se-Indonesia serta sejumlah tokoh dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP-PPP).

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr HM Amin Abdullah MA bersama-sama mantan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Azhar Arsyad MA dan Direktur Pascasarjana UIN Malang Prof Dr H Muhaimin MA ditunjuk menjadi promotor promovendus Drs H Suryadharma Ali MSi.

Menurut Amin Abdullah, penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan merupakan kegiatan akademik khas, yang didasarkan pada beberapa alasan akademis yang mendasar.

''Promovendus dinilai Senat UIN Maulana Malik Ibrahim, patut untuk menerima gelar doktor kehormatan ini atas dasar pandangan-pandangannya yang dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya umat Islam Indonesia melakukan reformulasi dalam pengembangan pendidikan Islam sekarang dan di masa depan.''

Pendidikan Islam di Indonesia, baik pesantren, madrasah dan lebih-lebih perguruan tinggi Islam harus melakukan pengembangan secara strategis dan mendasar. Kajian Islam selama ini dimaknai dalam perspektif yang sangat sempit. Pandangan sempit inilah yang merintangi umat Islam untuk maju dan berkembang.

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Dr Imam Suprayogo mengaku mengikuti penjelasan dan ceramah yang disampaikan Suryadharma Ali dalam berbagai kesempatan dan dalam rentang waktu yang lama.

''Saya menangkap sesungguhnya Bapak Suryadharma Ali mempunyai pandangan epistimologi yang amat jelas tentang kajian Islam. Dalam berbagai ceramah, ia mengingatkan tidak ada dikotomi dalam ilmu pengetahuan, yang selama ini disebut sebagai ilmu agama dan ilmu Islam,'' jelas Imam.

Imam kemudian mengutip ceramah Menteri Agama di sebuah pesantren di Ciamis Jawa Barat. ''Pak Suryadharma mengingatkan jangan sampai dengan kesibukan mempelajari fikih dan akhlak, santri pondok pesantren meninggalkan pelajaran biologi, fisika, matematika dan lain-lain, ''jelas Imam menambahkan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement