Jumat 22 Feb 2013 15:17 WIB

Evakuasi Jenazah Prajurit TNI Lewat Darat

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Tentara Nasional Indonesia yang dikirim ke Papua/ilustrasi
Foto: SHnews
Tentara Nasional Indonesia yang dikirim ke Papua/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah helikopter Super Puma yang mengevakuasi tujuh jenazah prajurit TNI ditembaki, aparat memilih melakukan evakuasi lewat jalur darat.

Panglima TNI, Agus Suhartono menegaskan evakuasi harus dilakukan hari ini. Ia mengatakan untuk sementara, jenazah akan dibawa dari Tingginambut ke puncak jaya. Setelah itu, dari puncak jaya akan dievakuasi menggunakan helikopter ke Jayapura.

“Di sana (Jayapura) jenazah akan disemayamkan, setelah itu akan dikirim ke daerah masing-masing sesuai dengan permintaan keluarga,” katanya saat ditemui di kantor presiden sebelum menghadiri rapat kabinet terbatas mendadak, Jumat (22/2).

Seperti diketahui, ada tujuh orang anggota TNI tewas saat diadang dan diserang oleh kelompok bersenjata di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak pada Kamis pagi (21/2).

Pengadangan dan penyerangan tersebut dilakuan saat para prajurit sedang menuju Bandara Sinak untuk mengambil logistik dan radio kiriman dari Nabire.

Ia mengatakan saat ini untuk pos-pos yang diserang oleh kelompok bersenjata jumlah anggota sudah ditambah. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan semangat para prajurit di lapangan dan kepercayaan kepada mereka.

Tak hanya itu, pihaknya pun bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya terus mengejar pelaku penembakan. Sayangnya, hingga hari ini belum ada hasil dari proses tersebut. Panglima juga mengatakan selain para anggota TNI yang ditembak, warga sipil pun ada yang menjadi korban.

 “Dari pihak sipil memang ada, tapi kaitannya juga dengan rentatan kejadian kemarin. Ada empat orang sipil tewas diserang oleh kelompok mereka,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement