REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Tercatat 23 sekolah di Kabupaten Sukoharjo akan digabung dengan sekolah lain saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) April mendatang.
Kabid SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, Jumat (22/2),mengatakan, sesuai standar operasional dalam penyelenggaraan Ujian Nasional secara mandiri, dinyatakan sekolah harus memiliki minimal 20 siswa.
Selain itu, status sekolah yang belum terakreditasi tidak dapat menyelenggarakan ujian secara mandiri.
''Sesuai SOP penyelenggaraan ujian nasional, sekolah yang belum terakreditasi dan kurang dari 20 siswa harus digabung dengan sekolah lain. Ada 23 sekolah yang akan digabung ke sekolah lain,” ujar Dwi Atmojo Heri.
Heri menambahkan, 23 sekolah tersebut terdiri atas 10 SMP/MTs, 4 SMA dan 9 SMK. Sekolah akan digabung dengan sekolah lain yang lokasinya terdekat. Namun bagi sekolah kejuruan, penggabungan dilakukan sesuai dengan jurusan.
“Di Sukoharjo hanya ada satu jurusan farmasi, yakni di SMK Pertiwi. Sehingga nanti SMK Pertiwi akan digabung ke Wonogiri,” tutur Heri.