REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat enggan menanggapi hasil survey Lembaga Survey Jakarta yang menyebut elektabilitas Demokrat terjun bebas ke angka 6,9 persen.
"Nggak usah ditanggapi," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/2).
Marzuki menyatakan partainya lebih memilih percaya survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia (LSI). Menurutnya, Partai Demokrat sudah terbiasa menggunakan LSI sebagai parameter elektabilitas.
"Kalau kita pakai lembaga survei kita harus konsisten. Supaya tidak ada perubahan dalam cara survey. Kemudian samplingnya juga, analisisnya juga," ujar Marzuki.
Ketimbang sibuk memikirkan hasil survey, Partai Demokrat memilih fokus pada pembenahan internal. Menurutnya, partai ingin bersih-bersih dengan mengeluarkan pengurus yang tersangkut masalah hukum.
"Bersih-bersih dulu lah. Kita menyarankan pengurus yang tersangkut masalah hukum di seluruh Indonesia keluar dari kepengurusan,"ujarnya.
Menurut Marzuki partainya tidak akan tebang pilih memberi sanksi kepada kader yang memiliki masalah hukum. Dia mengatakan siapapun kader yang terlibat, termasuk tenaga ahli akan dikeluarkan dari partai bila melanggar pakta integritas. "Kita konsisten," ujarnya.