REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Riset Indonesia Political Marketing Research (IPMR) memprediksi pasangan cagub dan cawagub Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, sulit menang dalam Pemilukada Jabar 2013.
"Secara keseluruhan, peta kekuatan Rieke hanya mengandalkan popularitas dan daya tarik pribadinya di antara para simpatisannya," tutur Kepala Pelaksana IPMR, Farid Subkhan.
Sayangnya, Farid menyebut hanya ada 17 persen dari simpatisan Rieke yang memutuskan memberikan suaranya untuk pasangan cagub dan cawagub yang diusung PDI Perjuangan itu.
"Dengan demikian, cukup berat bagi Rieke-Teten untuk memenangkan kompetisi dengan situasi ini," imbuh Farid Subkhan pada konferensi pers 'Rilis Hasil Survei Pilkada Jawa Barat 2013'.
Menurut hasil survei, katanya, elektabilitas pasangan Rieke-Teten berdasarkan kontribusi dukungan partai pengusungnya PDI Perjuangan masih rendah, yaitu hanya mencapai 15,7 persen.
"Sedangkan tingkat elektabilitas pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana mencapai 35,1 persen, lalu disusul oleh pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar dengan angka 29,3 persen," katanya.
Selain itu, masih kata Farid, hanya 12 dari 63 persen simpatisan PDI Perjuangan yang telah menyatakan akan memilih Rieke-Teten.
"Tingkat popularitas Teten yang rendah juga tidak bisa mendukung Rieke untuk memenangkan kompetisi pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur nanti," katanya.
Karenanya, Rieke perlu melakukan upaya yang solid bersama partai pengusungnya, untuk menarik suara simpatisan PDI Perjuangan yang masih belum tergarap, yaitu sebesar 41 persen.
"Rieke juga harus meyakinkan simpatisan pribadinya yang masih belum tergarap untuk memilihnya. Namun, mengingat waktu kampanye yang sudah habis akan menyulitkan posisinya," katanya mengakhiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
