REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menyelidiki tewasnya Headley Michael Adrian, warga negara Australia yang mengikuti "Balikpapan 2 Days Enduro Touring Trail" lintas alam pada Sabtu-Minggu (16-17/2) lalu.
"Kami sedang mengumpulkan data, baik dari peserta maupun panitia," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Anthonius Wisnu Sutirta, Rabu (20/2).
Menurut Kombes Wisnu, polisi selain merunut kejadian, juga memeriksa bagaimana kegiatan tersebut diselenggarakan. "Apa misalnya langkah antisipasi panitia, atau peringatan apa yang disampaikan kepada peserta, termasuk bagaimana para peserta menanggapi apa yang disampaikan panitia," katanya.
Ia juga menegaskan polisi turun tangan sepenuhnya karena ada nyawa manusia yang hilang dalam kegiatan tersebut. "Tugas polisi memastikan siapa yang harus bertanggungjawab atas kejadian itu," kata Kombes Wisnu.
Jenazah Mick, panggilan akrab mendiang semasa hidup, sedang diotopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Jenazah dibawa dari Balikpapan Selasa (19/2) setelah divisum di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) di Balikpapan.
"Pihak keluarga inginnya diotopsi di Jakarta. Mulanya untuk kemudahan kami ingin otopsinya di RSKD saja," kata Kombes Wisnu.
Hasil visum dari RSKD menyebutkan bahwa Mick meninggal karena mengalami kelelahan dan dehidrasi. Hal yang sama juga dialami oleh ratusan pengendara trail lainnya yang menjadi peserta tur itu.