REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Polda Metro Jaya terpaksa menembakkan timah panas di kaki tersangka kasus Narkoba HADI karena meronta sehingga borgol yang ditangannya lepas.
Selain itu, karena tersangka melawan dan terus menyerang polisi dengan balok kayu berpaku, terpaksa moncong senjata ditujukan ke tubuhnya. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, HADI meninggal dunia.
Saat ini jenazahnya berada di RSCM. ''Tembakan mengenai punggung dan dadanya,"ujar Direktur Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nugroho Aji, Selasa (19/2).
Akan tetapi, sayangnya polisi belum menemukan identitas sesungguhnya tersangka HADI. Yang berhasil sementara ditemukan ialah, hanya dua kwitansi uang muka atas nama HADI, salah satunya berjumlah Rp 500 ribu.
Atas penangkapan HADI, terdapat satu tersangka berinisial ABS yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Sebab berdasarkan keterangan HADI, shabu satu kg tersebut berasal dari ABS yang tinggal di rusun Kemayoran, Jakarta Pusat. Akhirnya, oleh timsus HADI dibawa ke Rusun Kemayoran untuk menunjukkan di mana keberadaan ABS.
Kata Nugroho, setidaknya masih terdapat 15 orang anggota lagi yang tergabung dalam jaringan sindikasi ini. Oleh karena itu, Ditres Narkoba Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Bareskrim dan Interpol untuk penyelidikan lanjutan.
Terkait belum ditemukannya identitas lengkap HADI, termasuk belum ditemukan pula paspornya, polisi belum putuskan kerjasama dengan pihak kedutaan besar. ''Kita duga sementara merupakan WN Iran,'' kata Nugroho.