REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Jakarta (LSJ)menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menempati elektabilitas tertinggi calon presiden.
Jokowi mendapat suara 18,1 persen, mengungguli Prabowo, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie. Bahkan, Jokowi mampu 'mengalahkan' elektabilitas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Padahal, mantan wali kota Solo ini termasuk kader PDIP.
Jajak pendapat LSJ dilakukan pada 9 Februari hingga 15 Februari 2013 di 33 propinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1.225 responden.
Dengan margin of error 2,8 persen dan level of confidence 95 persen. Populasi dari jajak pendapat adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih. Pengumpulan data dilakukan dengan metode teknik wawancara dengan responden berpedoman pada kuesioner.
"Saya betul gembira. Saya perlu bilang 'Wow' karena Jokowi berada di posisi pertama. Kita perlu bersyukur karena akan terjadi regenerasi kepemimpinan nasional," kata pengamat Politik Fadjroel Rahman saat menghadiri pemaparan jajak pendapat LSJ, di Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Fadjroel, sosok Jokowi hadir menjadi figur pemimpin yang diinginkan semua masyarakat, tidak hanya warga Jakarta. "Kalau saya mengutip pernyataan Bung Karno, tampaknya fajar sudah menyingsing, matahari terbenam, ayam sudah berkokok. Ayam itu yang disebut Jokowi," ujar Fadjroel.
Dalam jajak pendapat LSJ, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meraih 10,9 persen pada urutan kedua.
Peringkat ketiga ditempati oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dengan 9,8 persen. Sedangkan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla berada di peringkat empat dengan 8,9 persen. Sementara, Megawati hanya meraih 7,2 persen.