Selasa 19 Feb 2013 07:09 WIB

Sebulan Kasus DBD di Yogya Capai 125 Orang

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Nyamuk demam berdarah
Nyamuk demam berdarah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta dalam sebulan terakhir terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam sebulan ini kasus DBD di Yogya mencapai 125 kasus.

Meski belum ada kasus meninggal namun Pemkot Yogyakarta tetap meningkatkan kewaspadaan. "Meningkatnya memang tajam, terutama dalam sebulan terakhir. Kita sudah berusaha banyak tetapi kasusnya tetap saja banyak," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati, Selasa (19/2).

Menurutnya kasus DBD di Yogyakarta merata di 14 kecamatan. Namun paling banyak berada di Kecamatan Umbulharjo, Kotagede, dan Wirobrajan.

Guna meminimalkan dan menekan perkembangan kasus DBD, Tuty menyebut pihaknya membentuk kelompok kerja nasional (Pokjanal) DBD di setiap kelurahan di Kota Gudeg tersebut. Pokjanal itu beranggotakan karang taruna, PKK, polisi, TNI, serta relawan pemantau jentik dan elemen lainnya.

Tugas mereka, kata Tuty adalah memantau pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap wilayah. Melalui program ini pihaknya optimis bisa menekan angka DBD di wilayahnya.

Selain itu Tuty juga menerjunkan tim dengan mobil keliling untuk memberikan penyuluhan terkait gerakan PSN kepada masyarakat langsung.

Dikatakan Tuty, Dinkes juga sudah mengirimkan surat ke setiap kelurahan yang diteruskan ke RT dan RW untuk pelaksanaan PSN rutin melalui kerjabakti di wilayah.

Diakuinya, selain kasus DBD, kasus chikungunya di wilayah Yogya juga meningkat. Dalam kurun dua minggu terakhir sedikitnya ada 28 kasus Chikungunya di wilayahnya. Sebelas kasus di antaranya positif Chikungunya dan 17 lainnya masih suspect.

Kasus chikungunya ini terjadi di Kecamatan Umbulharjo dan Pakualaman.

Terpisah Sekda Kota Yogyakarta Titik Sulastri, menghimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali gerakam 3 M (menguras, mengubur dan membersihkan) tempat-tempat yang biasa digunakan untuk sarang nyamuk.

Titik juga meminta masyarakat melakukan ikanisasi di air-air menggenang seperti kolam dan penampungan air. Ini dilakukan untuk menghilangkan jentik nyamuk yang berkembang di air menggenang.

"Pola hidup bersih dan sehat harus terus dikembangkan. Karena musim penghujan seperti ini nyamuk akan berkembang biak dengan baik," terangnya.

Titik juga mengaku telah meminta seluruh petugas kesehatan di lapangan untuk terus memantau perkembangan kasus DBD agar tidak meluas mejadi kejadian luar biasa (KLB).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement