Senin 18 Feb 2013 05:14 WIB

Angka Pengangguran di Bantul Turun Empat Persen

Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat angka pengangguran di daerah ini hingga akhir 2012 turun sebanyak 1.144 orang atau sekitar empat persen dibandingkan dengan angka pada akhir 2011.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Didik Warsito di Bantul, Minggu, mengatakan, jumlah pengangguran di Bantul per 31 Desember 2012 sebanyak 28.075 orang, turun dibandingkan dengan angka per 31 Desember 2011 yang mencapai 29.219 orang.

"Berbagai upaya untuk menurunkan angka pengangguran terus dilakukan di antaranya melalui fasilitasi pelatihan keterampilan dan menyalurkan tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan luar daerah," katanya.

Menurut dia, penurunan angka pengangguran ini karena selain diterima menjadi tenaga kerja di sejumlah perusahaan lokal dan luar daerah juga menjadi wirausaha yang menyerap lapangan kerja lokal.

"Angka penurunan penggangguran dalam setahun diperkirakan lebih dari 5.000 orang, karena dalam pertengahan tahun tenaga kerja bertambah sekitar 5.000 orang dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK)," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kalau ada investor yang masuk untuk mengembangkan perusahaan di Bantul dan menyerap tenaga lokal itu akan membantu menurunkan angka pengangguran.

Ia mengatakan, untuk terus menekan angka pengangguran tersebut tiap tahun dinas menyiapkan paket pelatihan keterampilan padat karya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sekaligus memberi bekal keahlian agar bisa dimanfaatkan.

"Melalui pelatihan ini kami mendorong angkatan kerja terutama di desa untuk menjadi wirausaha, karena peluangnya lebih tinggi dibanding menjadi pengusaha di perkotaan yang saingan lebih besar," katanya.

Menurut dia, pada tahun 2012, Kabupaten Bantul telah mengirim tenaga kerja antar-kerja antar-daerah (AKAD) ke berbagai daerah sebanyak 551 orang, sementara angkatan kerja antar-negara (AKAN) sebanyak 194 orang.

"Awal 2013 tiga perusahaan di Batam yakni Philip, TEC, dan Shin-Etsu minta kami menyediakan tenaga kerja, total kebutuhan sebanyak 400 orang dan hingga awal Februari 2013 sebanyak 74 tenaga kerja telah dikirim," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement