REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Banjir yang merendam ribuan rumah warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi, kini mulai surut, namun pascabanjir tersebut warga kini mulai dihantui penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang biasanya muncul saat musim banjir.
Banjir memang sudah mulai surut, namun warga saat ini sangat khawatir terserang penyakit DBD, apalagi saat ini banyak terdapat genangan air dan tumpukan sampah basah yang menjadi sarang nyamuk.
Salah seorang staf Puskesmas Pembantu di Kecamatan Mersam, Ahad (17/2), mengatakan, setelah bencana banjir berlalu, penyakit DBD, diare dan gatal-gatal biasanya akan menyerang warga yang desanya terendam banjir.
Warga diminta waspada dan hati-hati, jika mengalami demam tinggi segera berobat ke Puskemas terdekat untuk memeriksakan penyakitnya.
Belum lama ini, Dinas Kesehatan Batanghari meminta seluruh warga untuk selalu mewaspadai sejumlah penyakit pascabanjir, termasuk DBD.
"Saat ini memang belum banyak kasus warga yang terjangkit DBD, tetapi perlu diwaspadai karena ada satu dua kasus DBD yang terjadi dan dilaporkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Batanghari Haflin.
Ia juga mengakui, hanya tiga kasus DBD yang terjadi dan telah dilaporkan ke Dinkes Batanghari. Jumlah itu didapat dan dilaporkan dari seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Batanghari.
Himbauan agar masyarakat mewaspadai wabah DBD, katanya, karena sejak tahun 2012, terdapat 98 kasus DBD yang dilaporkan.
Oleh karena itu memasuki musim penghujan dan banjir, pihaknya kembali mengimbau masyarakat untuk mewaspadai DBD dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.