REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cagub Jabar yang juga merupakan incumbent Ahmad Heryawan enggan menyerang balik pihak yang telah melakukan black campaign (kampanye hitam) kepada dirinya. Daripada memusingkan black campaign, Heryawan yang akrab disapa Aher ini lebih memilih berkonsentrasi pada kampanye. Mengingat, masa kampanye tersisa tinggal 4 hari.
"Saya engga mau nyerang balik," ujar Heryawan kepada wartawan, Ahad (17/2).
Aher juga memerintah kepada tim pemenangan Aher-Deddy Mizwar agar tidak terpancing aksi black campaign. Politisi asal PKS ini juga meminta tim agar tidak melakukan hal serupa. "Saya juga meminta kepada tim supaya tidak melakukan black campaign," katanya.
Menurut Aher, cara-cara kotor dalam black campaign akan merusak suasana kondusif Pilgub Jabar. Aksi tersebut diprediksi akan semakin marak menjelang hari pencoblosan yang jatuh pada 24 Februari 2014. Karenanya, Aher mengaku tidak akan terpengaruh oleh aksi-aksi tersebut.
Ia menilai, masyarakat Jabar juga tidak akan terpengaruh aksi black campaign. Sebab, masyarakat Jabar terbilang cerdas dan pintar meski dirinya diterpa kampanye negatif. "Masyarakat sudah sangat cerdas karena itu fitnah," ujar Aher.
Aher mengatakan, pembunuhan karakter terhadap dirinya telah berlangsung sejak beberapa bulan sebelum masa kampanye resmi Pilgub Jabar 2013. Kondisi ini, berlanjut hingga masa kampanye resmi digelar mulai 7 Februari lalu.
"Saya sih mengingatkan kepada mereka (pasangan kandidat Cagub-Calon Wakil Gubernur, Cawagub) bahwa tindakan seperti itu tidak mendidik masyarakat. Ini tidak fair dalam demokrasi kita," katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, pihak Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Jawa Barat tentu terus menjalankan tugasnya. Panwaslu, katanya, tentu akan menindalkanjuti tindakan kampanye hitam yang terjadi.
Bila salah satu atau beberapa pasangan Cagub-Cawagub terbukti melakukan kampanye hitam terhadap kandidat tertentu, tegas Aher lagi, Panwaslu pasti melakukan proses sebagaimana peraturan yang berlaku.