REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG -- Jalan Raya Siliwangi Pamulang makin berbahaya karena tidak sama tinggi.
''Seperti ada trotoar di tengah jalan, ini kan berbahaya,'' ujar Bambang warga RT 07/03 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Ahad (17/2)
Sebelumnya Jalan Raya Siliwangi tidak separah seperti sekarang. Tidak ada rambu ''hati-hati'' yang menunjuk ada pembangunan jalan letaknya persis di depan Pamulang Square.
Menurut Bambang, sampai sekarang jalan tersebut tidak dirapikan oleh pemerintah. ''Kalau dibangun jangan setengah-setengah,'' katanya.
Bambang melanjutkan, Jalan Raya Siliwangi yang terhenti dibangun juga sering dilewati kendaraan khususnya roda dua. Sebagiannya dijadikan tempat parkir motor serta tiang listrik di tengah jalan yang menambah bahaya pengendara motor.
Nisa warga Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan menyayangkan kelambatan pemerintah membenahi Jalan Raya Siliwangi. Selain berbahaya jalan yang belum jadi tersebut menimbulkan kemacetan dua arah. ''Jalan makin sempit,'' ujarnya
Ketua Komisi IV DPRD Tangerang Selatan Gacho mengatakan, Pemerintah Kota diharapkan menunjuk pemborong tender yang berkualitas, jangan asal menang tender langsung.
Menurutnya, manajemen pemborong tender pembuatan jalan kurang bagus. ''Dua atau tiga bulan lagi, pembangunan akan dimulai setelah proses tender. Pemkot harus mengawasi,'' ujarnya.