REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jawa Barat (Jabar) diyakini dapat menjadi pusat industri perfilman nasional. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya potensi yang dimiliki Jawa Barat.
Menurut Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar, Yedi Karyadi, potensi ini terlihat dari banyaknya lokasi syuting yang dapat dilakukan di Jabar.
"Banyak pemandangan dan obyek wisata di Jabar yang bisa digunakan untuk syuting film,"jelasnya saat Press Konferensi Nonton Bareng Rectoverso HIPMI Jawa Barat, Bandung, Sabtu (16/2).
Selain potensi lokasi, ujarnya, banyak wajah baru di industri perfilman yang berasal dari Jabar. "Penduduk Jabar juga banyak, ini jadi potensi besar bagi perfilm-an Indonesia,"katanya. Belum lagi, adanya banyaknya universitas dan perguruan tinggi di Jabar.
Namun demikian, kata Yedi, potensi ini bukannya tanpa kendala. Pertama, masih minimnya bioskop di Jabar. "Hanya sekitar 675 bioskop di seluruh Indonesia untuk ratusan juta warga. Tentu ini sangat tidak mencukupi,"katanya. Menurutnya, tidak semua kota di Jabar memiliki bioskop.
Kemudian, tren produksi film Indonesia yang semakin menurun dari tahun ke tahun. "Tahun 2012 hanya 29 film,"katanya. Oleh karena itu, kata Yedi, perlu ada good will khususnya pemerintah untuk ikut membangun industri perfilman nasional.