Sabtu 16 Feb 2013 20:41 WIB

'Buruh Bersatu Pilih Nomor Empat'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Ahmad Heryawan (kanan) bersama Deddy Mizwar (duar dari kiri) mengikuti penandatanganan Komitmen Berintegritas Cagub dan Cawagub Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018 di Gedung Sate, Bandun
Foto: FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan/nz/13
Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Ahmad Heryawan (kanan) bersama Deddy Mizwar (duar dari kiri) mengikuti penandatanganan Komitmen Berintegritas Cagub dan Cawagub Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018 di Gedung Sate, Bandun

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aliansi Buruh Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat (Jabar) nomor empat, Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar, Sabtu (16/2). 

Deklarasi tersebut ditandatangani ketua-ketua serikat buruh seperti Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPIN) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN). Ketua FSPIN Cecep Saefulloh, yang mewakili Aliansi Buruh mendeklarasikan ikrar untuk bersatu padu memilih nomor empat pada 24 Februari mendatang. 

"Kami berikrar untuk bersama-sama memenangkan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar pada Pemilu Gubernur 2014," ucap Cecep di panggung pelataran Yogya Departemen Store, jalan Sholis Iskandar, Bogor Tengah.

Cecep menambahkan, aliansi buruh pun akan mengawal berjalannya Pemilu serta mengawal kemenangan pasangan ini. Ikrarnya diikuti pekerja-pekerja yang berkumpul di depan panggung Yogya.

Mereka sama-sama meneriakan janji memilih nomor empat sambil mengepalkan tangan. Selain mengelar dukungan terhadar pasangan yang mengusung kancing merah ini, Aliansi Buruh meminta agar setelah terpilih pasangan ini tak lupa akan janjinya terus memperjuangkan kesejahteraan buruh.

Mereka menuntut pasangan ini untuk membuat tim investigasi dalam mengawal pelaksanaan upah minimum. Selain itu, mereka pun meminta pendidikan gratis terutama anak buruh termasuk SMA.

"Selain itu, kami meminta untuk menganggarkan pendidikan dan pelatihan bagi buruh," kata Cecep. Selanjutnya, mereka meminta komitmen tetap memperjuangkan hak-hak buruh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement