REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan perlunya memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk memimpin bangsa. Selain berusia muda, ia menekankan pemimpin muda juga harus berkualitas.
"Ia harus punya integritas, kapasitas, rasa nasionalisme yang tinggi, dan tak punya kasus hukum seperti korupsi maupun melanggar hukum lainnya," kata Marzuki di Jakarta, Jumat, (15/2).
Jadi, ia menegaskan untuk menjadi pemimpin bangsa tidak bisa asal-asalan. Wajib hukumnya calon pemimpin harus memiliki jejak rekam yang bagus.
Menurut Marzuki, sangatlah menguntungkan jika memiliki pemimpin bangsa yang muda. Sala satunya yaitu pemimpin yang bersangkutan memiliki energi yang lebih besar. Ditambah gerakannya yang lebih gesit di lapangan.
Meski begitu, Marzuki menyampaikan seorang pemimpin bangsa dalam artian presiden tidaklah harus gesit di lapangan. Bahkan, kata politisi Partai Demokrat ini seorang presiden tidak perlu melakukan 'blusukan'.
"Kalau presiden 'blusukan' waktunya tidak akan cukup sebab desa di Indonesia saja jumlahnya 73 ribu lebih. Presiden itu yang penting memiliki pemikiran luas, bijak, dan arif. Selanjutnya, menteri yang akan melaksanakan perintah presiden,” ujar Marzuki.
Terlepas dari kelebihan memiliki pemimpin muda, Marzuki tidak menampik pemimpin muda juga memiliki kekurangan. Misalnya, emosi yang jauh lebih tinggi dan meledak-ledak.