REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Indonesia diminta untuk keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Alasannya, keanggotaan Indonesia di WTO dianggap telah menempatkan daya saing bangsa ini semakin terpuruk.
"Sejumlah negara berkali-kali menggugat Indonesia untuk melarang intervensi negara untuk melindungi kepentingan nasional," ujar Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ), Riza Damanik, Jumat (15/02).
Keterlibatan Indonesia dalam WTO dianggap lebih banyak menimbulkan kerugian. Bergabungnya Indonesia dengan WTO pada tahun 1995 dianggap terlalu cepat.
Akibatnya, Indonesia menjadi negara yang paling besar mengalami kerugian akibat peraturan WTO, termasuk terkait pangan. Rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan tingkat kementerian WTO pun dianggap mengejutkan.
Pasalnya sejak 2005, pertemuan tingkat kementerian hanya diadakan di Genewa.