REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah warga kota Bandar Lampung, mengeluhkan masih tidak meratanya pembagian kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Bahkan, ada warga yang dapat dua kartu tersebut, tapi ada yang tidak dapat sama sekali.
Warga Telubetung Utara (TBU), menyatakan masih banyak warga yang tidak mendapatkan jatah kartu jamkesmas atau jamkesda. Padahal, warga miskin tersebut layak mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah. Akibatnya, warga terpaksa mengeluarkan uang sendiri untuk berobat ke rumah sakit.
"Sepertinya tidak adil, ada yang dapat kartu jamkesda, tapi dapat juga kartu jamkesmas. Seperti saya, tidak dapat sama sekali," tutur Suparman, warga TBU.
Saat berada di rumah sakit umum, ia mengatakan banyak warga juga mengeluhkan hanya kepala keluarga dan istrinya yang terdaftar, akan tetapi anak-anaknya tidak masuk jamkesmas tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dr Wirman, sempat kecewa. Ia menyatakan pihak yang telah menjalin kerja sama dalam pendistribusian kartu jamkesda ke warga miskin di Bandar Lampung tidak benar. "Ada tumpang tindih," katanya.
Persoalan ini sudah sampai telinga Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN. Untuk itu, Herman HN memerintahkan sebanyak 28 puskesmas yang ada di kota ini mendistribusikan 500 kartu jamkesda. Jadi, Puskesmas bisa memverifikasi warga yang layak memperoleh kartu tersebut.
Pemkot Bandar Lampung telah menganggarkan sebesar Rp 20 miliar untuk program jaminan kesehatan itu tahun 2012. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2011, sebanyak Rp 15 miliar.