Jumat 15 Feb 2013 05:27 WIB

Wah, Makin Banyak Remaja Pakai Narkoba, Ini Buktinya

Narkoba
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyalahgunaan narkoba sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, peredarannya telah memasuki semua lapisan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa. 

 

“Menurut penelitian Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2012, terdapat empat sampai lima persen pelajar dan mahasiswa sudah mencoba penyalahgunaan narkoba,” kata Yappi Manafe, Deputi Pencegahaan Badan Narkotika Nasional (BNN) di depan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada Pelatihan Kader Anti Narkoba di perguruan tinggi yang belum lama ini di Jakarta.

“Oleh karena itu, diperlukan keseriusan bersama dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkoba terutama di lingkungan perguruan tinggi,” ujarnya.

Menurut Yappi Manafe, para alumni FKUI memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. “Komunikasi yang disampaikan oleh seorang dokter akan lebih diterima oleh masyarakat,” tuturnya.

Melalui kegiatan pelatihan Kader Anti Narkoba ini, menurut Yappi, diharapkan dapat membangun dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran mahasiswa terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Berdasarkan hasil survei nasional penyalahgunaan narkoba oleh BNN dan Puslitkes UI tahun 2011 diketahui bahwa angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia berkisar 3,8-4,2 juta jiwa atau 2,2 persen dari populasi penduduk Indonesia yang berusia 10 – 59 tahun. “Tantangannya adalah bagaimana menyelamatkan 97,8 persen penduduk Indonesia dari penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.

Untuk itu, melalui Pelatihan Kader Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh BNN, masyarakat diajak untuk peduli akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kegiatan pelatihan ini, menurutnya, merupakan wujud kepedulian dan komitmen nyata kepada masyarakat dan upaya pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba (P4GN).

“Makin banyak dokter muda yang jadi kader anti narkoba makin bagus, terlebih mereka berkecimpung dikalangan pasien yang heterogen dan kemungkinan besar pecandu narkoba,” ujar Siti Alfasih, AKS, Kasubdit Masyarakat Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN menambahkan. 

 

sumber : rilis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement