REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 133 unit rumah warga di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi terendam banjir, Kamis (14/2) sore. Bahkan, empat unit di antaranya mengalami kerusakan karena bencana tersebut.
Banjir yang terjadi sejak Rabu (13/2) lalu merendam permukiman warga di dua desa, yaitu Desa Purabaya dan Desa Neglasari. ‘’Ketinggian banjir sempat surut, namun kembali naik pada Kamis sore,’’ ujar Kepala Desa Purabaya, Ogih Sugriwan. Bahkan, luapan air sungai lebih parah dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, banjir menghanyutkan empat rumah warga dan dua jembatan penyeberangan.
Ogih menambahkan, jumlah rumah warga di desaya yang terendam banjir mencapai sekitar 70 unit rumah. Namun, jumlah tersebut masih bisa berubah, karena proses inventarisir data masih berlangsung.
Menurut Ogih, sejumlah warga yang rumahnya kebanjiran sebagian telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hal ini dilakukan karena warga khawatir bencana banjir makin meluas. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga kini masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang terendam banjir.
Data sementara menyebutkan, pada hari kedua banjir di Kecamatan Purabaya tercatat sebanyak 133 rumah yang terendam. ‘’Bencana banjir salah satunya disebabkan tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini,’’ terang Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo. Dampaknya, air sungai Cibening yang dekat dengan permukiman warga meluap.
Usman menerangkan, BPBD telah menerjunkan petugas ke lokasi banjir untuk membantu para korban bencana. Sejumlah bantuan untuk korban telah disalurkan seperti makanan, minuman, peralatan mandi, dan perlengkapan tidur.Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar menambahkan, dalam jangka panjang BPBD berupaya melakukan pengerukan sungai yang dangkal. Sehingga bencana banjir di Purabaya tidak akan terjadi kembal di kemudian hari.