REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Dalam waktu sepuluh hari, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya membekuk sebanyak 535 tersangka yang terlibat dalam tindak kriminalitas jalanan. Ratusan tersangka pelaku tindak kejahatan jalanan ini terjaring dalam gelaran Operasi Berantas Jaya 2013.
Kepala Bidang Humas Polda Metro jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dari 535 orang yang ditetapkan sebagai tersangka atas tindak kejahatan yang diperbuatnya, sebanyak 450 tersangka ditahan.
Sedangkan 85 orang dikenakan wajib lapor, namun perguliran perkaranya tetap berjalan. "Dari 535 tersangka, 72-nya merupakan target operasi," tutur Rikwanto, Rabu (13/2), di Mapolda Metro Jaya. Sementara, sisanya, 463 orang merupakan non-target operasi.
Ia menjelaskan, penangkapan 535 tersangka ini terjadi atas sebanyak 350 pengungkapan kasus kejahatan yang dilakukan. Lima puluh delapan kasus merupakan target operasi kepolisian, sedangkan sebanyak 292 kasus bukan target operasi.
Rikwanto menerangkan, atas terjadinya ratusan tindak kejahatan tersebut, Polda Metro Jaya sudah melakukan penindakan sebanyak 75 kali.
Dari 75 kali penindakan yang dilakukan, terjaring sebanyak 153 pelaku kriminalitas. Profesi yang terjaring ialah oknum pak ogah, parkir liar, pengamen, timer angkutan umum, pelaku tawuran, pengemis, pengonsumsi miras, dan preman.
Tidak hanya itu, dari belum genap dua minggu operasi ini dilakukan, sejumlah barang bukti yang berhasil disita ialah, uang tunai sebesar Rp 17.526.000, 23 pucuk senjata api, 41 bilah senjata tajam, 102 unit sepeda motor, 15 unit mobil, 93 buah telepon genggam, 225 botol miras, dan 37 butir peluru.
Selain itu, disita pula satu magazen, dua proyektil peluru, 19 tas, tiga kalung, satu gelang, dan lain-lain. Dari sejumlah barang bukti ini didapatkan pula dua buah kartu pers.
Rikwanto menambahkan, Operasi Berantas Jaya ini masih berlangsung hingga sepuluh hari ke depan. "Sehingga masih banyak kasus-kasus lainnya yang akan dikembangkan," katanya menegaskan.
Adapun, bentuk-bentuk kejahatan jalanan ini di antaranya ialah penodongan, perampasan, perampokan, pembajakan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto mengatakan, Operasi Berantas Jaya 2013 ini dilakukan di seluruh wilayah hukum Polda Metro, termasuk Kepulauan Seribu.
Ia menjelaskan, adapun dua wilayah di DKI yang menjadi dominasi rawannya kriminalitas ialah di Jakarta Selatan dan Timur. "Para pelaku ini juga diantaranya merupakan residivis. Salah satunya, pelaku yang menembak seorang korban marinir," katanya.
Operasi Berantas Jaya 2013 ini pun masih akan berlangsung hingga 20 Februari mendatang. Rikwanto mengatakan, untuk memberantas bentuk-bentuk kriminalitas jalanan yang ada, kepolisian pun tidak bisa bergerak sendiri. "Dibutuhkan pula sinergitas dan kerjasama dengan pihak Pemda," imbuhnya.