REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setelah dilanda prahara di Demokrat, Anas Urbaningrum menjadi susah dihubungi. Bahkan, sulit untuk Ketua Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Akbar Tandjung.
"Belum ada komunikasi, saya coba komunikasi tapi belum berhasil nyambung," kata Akbar di Depok, Rabu (13/2).
Ia mengatakan memaklumi kondisi mantan Ketua PB HMI tersebut yang sulit dihubungi. Dia memperkirakan, Anas pasti sibuk dengan berbagai hal.
"Ya saya tahulah, mungkin dia sedang sakit kemudian pasti sibuk. Jadi saya juga tidak mau mengganggu. Tapi saya pasti akan coba melakukan komunikasi," papar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar tersebut.
Akbar menambahkan, publik pasti sudah tahu dan dapat menilai peristiwa yang menimpa Anas. Meski pun masalah tersebut merupakan urusan internal Demokrat.
Anas kembali menjadi sorotan. Terutama setelah mencuatnya surat perintah dimulainya penyidikan (sprindik) atas nama Anas. Serta, keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang mengambil alih tanggung jawab partai.