REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyarankan anggota Polres Purwakarta untuk memakai iket (ikat kepala). Iket tersebut, diperuntukan bagi polisi laki-laki.
Dengan memakai ikat kepala ini, anggota kepolisian tersebut ikut melestarikan kebudayaan Sunda. "Dalam sepekan, ada kalanya sehari para polisi ini memakai iket," ujar Dedi, Rabu (13/2).
Pemakaian iket untuk polisi ini, masih dalam tahap pembahasan. Bisa saja digunakannya pada saat acara car free night atau acara lainnya. Dengan menggunakan iket ini, para polisi tersebut lebih dekat dengan masyarakat.
Pasalnya, kata dia, mayoritas penduduk Purwakarta adalah orang Sunda. Jadi, untuk mendekatkannya dengan cara berpakaian berbau unsur Sunda.
Kini, lanjut Dedi, ikat kepala sudah biasa digunakan oleh para pegawai di lingkungan pemkab. Bahkan, anak-anak SD juga sudah memakainya setiap Rabu. Selanjutnya, tinggal dari unsur kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi menjelaskan, memang untuk giat care free night di Purwakarta, anggota kepolisian yang mengamankan lokasi tersebut dianjurkan untuk menggunakan iket.
Hal itu, dilakukan untuk menyesuaikan dengan kegiatan tersebut yang mengangkat tema tentang kebudayaan Sunda. "Sepertinya, ikat kepala ini hanya akan digunakan saat acara-acara tertentu," ujarnya.