REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta menganggap kasus dugaan korupsi impor daging sapi yang melibatkan Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaaq, tidak berdampak signifikan terhadap partai berbasis kader itu.
Anis Matta yakin partainya akan menempati posisi tiga besar pada Pemilu 2014. Hal itu dikatakan Anis dalam rangkaian konsolidasi putaran I PKS di Denpasar.
Sebelum menggelar rapat konsolidasi di Hotel Grand Inna Sanur, Denpasar, Anis Mata mengajak jajaran DPP PKS dan DPW PKS Bali melakukan "outbond" dan arung jeram di Sungai Telaga Waja, Kabupaten Karangasem.
"Kegiatan itu bagian dari pembangunan fisik, selanjutnya pada malam ini kami melakukan kegiatan spiritual. Setiap pengurus dan kader kami ajak membaca delapan surah dalam Alquran, yakni Al Baqarah, Yaasin, As Shoffaat, Al Waqi'ah, Al Mulk, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas," kata mantan Wakil Ketua DPR itu.
Ia menampik usaha tersebut sebagai bagian dari penebusan dosa atas seorang kader yang telah melakukan perbuatan melanggar hukum.
"Kalau seorang kader dianggap bersalah, kesalahan itu tidak boleh dibebankan kepada orang lain, sedangkan yang kami lakukan bersama kader di sini merupakan penyempurnaan amal ibadah kami. Bisa saja ada kesalahan kolektif selama ini yang tidak kami sadari," katanya mengemukakan alasannya mengenai taubat massal hanya untuk seorang pemimimpin partainya yang diduga korupsi.
Anis pun menegaskan bahwa korupsi merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama.
"Akan tetapi, PKS bukan lembaga hukum yang berhak memvonis seseorang. Kalaupun ada yang melanggar, kami hanya bisa memberikan sanksi administrasi," katanya.