Selasa 12 Feb 2013 22:45 WIB

Tiga Alat Berat Dikerahkan ke KM 100 Tol Cipularang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana lalu lintas kendaraan melintasi Jalan tol Cipularang, Jawa Barat.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Suasana lalu lintas kendaraan melintasi Jalan tol Cipularang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tiga jam pasca longsor, ruas Tol Cipularang di KM 100 jalur B dari Bandung menuju Jakarta mulai di normalisasi.

 

Saat ini, tiga alat berat, yaitu dua unit bachoe dan satu unit buldozer sedang mengeruk material tanah merah yang menutupi seluruh badan jalan. Petugas setempat, belum bisa memprediksi kapan normalisasi ini selesai.

Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi, mengatakan, ruas tol yang tertimbun longsor itu diperkirakan panjangnya mencapai 150 meter dengan ketebalan tanah sekitar lima meter. Jadi, diperlukan waktu yang cukup lama untuk membersihkan material tanah merah tersebut.

"Kami belum bisa prediksi, kapan normalisasi ini bisa selesai," ujar Slamet, Selasa (12/2).

Namun, yang pasti saat ini petugas sedang bekerja sekuat tenaga untuk membersihkan material tersebut. Kemungkinan besar, sampai dini hari ruas jalan tol tersebut dari arah Bandung menuju Jakarta masih belum bisa dilalui kendaraan.

Untuk itu, para pengguna jalan yang dari Bandung sebaiknya menggunakan jalur arteri Padalarang-Purwakarta. Nanti, bisa masuk tol kembali di gerbang tol (GT) Ciganea (Jatiluhur) untuk melanjutkan ke Jakarta.

Kondisi saat ini, jalur B Tol Cipularang tampak sepi. Sedangkan, jalur A dari Jakarta menuju Bandung masih bisa dilalui dengan normal. Namun, pengendara harus mengurangi kecepatan ketika melintasi KM 100. Sebab, ada material yang sampai melintas ke jalur tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement