REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar mendesak Pemerintah Provinsi Jabar dan Kabupaten Majalengka mempercepat pembangunan infrastruktur. Percepatan ini dilakukan untuk menunjang upaya relokasi industri ke daerah Majalengka.
Menurut Ketua DPD Apindo Jabar Deddy Wijaya, sejumlah industri padat karya sudah mengirimkan sinyal positif kesediaan melakukan relokasi ke Kabupaten Majalengka. "Kami sudah lakukan penjajakan, positif. Syaratnya dalam waktu dua tahun infrastruktur di sana harus sudah selesai," ujar Deddy, Selasa (12/2).
Dedi mengatakan, target dua tahun yang diisyaratkan industri setelah menghitung berbagai proses yang akan dijalani pembangunan di sana. Seperti, pembebasan dan pematangan lahan. Setelah dihitung, waktunya antara 20 bulan sampai 2 tahun.
Industri, kata dia, bersedia untuk direlokasi ke wilayah aero city Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati atau kawasan industri yang sudah dipetakan oleh RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Majalengka. "Kami berkomitmen relokasi akan sesuai dengan RTRW yang sudah ditetapkan meski ini industri padat karya," imbuhnya.
Majalengka, sambung dia, menjadi destinasi utama relokasi industri karena dinilai tidak memiliki konflik yang berkaitan dengan upah. Selain itu, Deddy menilai iklim usaha di Majalengka akan kondusif karena selama ini tidak ada demo terkait kenaikan upah. Industri yang tertarik dan sudah melakukan
penjajakan relokasi gabungangan antara lain, manufaktur, tekstil dan garmen.